DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN PAI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran PAI Berbasis ICT & WEB
Dosen Pengampu :
Firmansah Kobandaha, M.Pd.I
Oleh :
Kelompok V
Ristiani Latili
Ibrahim Y Sayiu
Lutfianita Podungge
Erni K Sinyor
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang calon guru nantinya akan benar-benar dituntut profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Di dalam mengajar nantinya seorang guru dituntut untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Evaluasi dalam pendidikan Islam cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komperehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spritual religius peserta didik. Karena sosok pribadi yang diinginkan oleh pendidikan Islam bukan hanya pribadi yang bersifat religius, tetapi juga memiliki ilmu dan berkleterampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakat.
Dalam hal itu, evaluasi pendidikan merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung agar tercapainya tujuan pendidikan tersebut, dan diantara evaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu evaluasi hasil belajar, dimana evaluasi ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan siswa setelah menerima materi dan arahan dari seorang guru.
Evaluasi hasil belajar ini sangatlah penting dimana seorang guru harus benar-benar obyektif dan profesional dalam melaksanakannya, karena disisi seorang guru akan memutuskan berhasil tidaknya seorang murid.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI
2. Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI
3. Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI
2. Untuk Mengetahui Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI
3. Untuk Mengetahui Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Dalam perencanaan dan desain system pembelajaran rancangan evaluasi merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan melalui evaluasi yang tepat, dapat menentukan efektivitas program dan keberhasilan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga informasi kegiatan evaluasi seorang desainer pembelajaran dapat mengambil keputusan apakah program pembelajaran yang dirancangnya perlu diperbaiki atau tidak, bagian-bagian yang mana yang dianggap memiliki kelemahan sehingga perlu perbaikan. Evaluasi merupakan salah satu komponen system pembelajaran pada khususnya, dan system pendidikan pada umumnya.
Istilah evaluasi bukan lagi merupakan sesuatu hal yang baru dalam kehidupan masa sekarang. Apalagi bagi orang yang terlibat dalam dunia pendidikan. Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang artinya penilaian. Evaluasi memiliki banyak arti yang berbeda, menurut Wang dan Brown dalam buku yang berjudul Essentials of Educational Evaluation , dikatakan bahwa “Evaluation refer to the act or process to determining the value of something”, artinya “evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu”.
Suchman memandang,”evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan ”.Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam mengatakan bahwa,” evaluasi merupakan proses penggambaran pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternative keputusan ”.
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana “ dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu ”.Lebih lanjut Arifin mengatakan, “ evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai atau arti itu adalah evaluasi ”.
Selanjutnya ada beberapa pengertian evaluasi, Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluai itu merupakanm suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan, Sesuatu yang dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan atau sesuatu kesatuan tertentu. Dari konsep tersebut ada dua hal yang menjadi karakteristik evaluasi yaitu :
1. Evaluasi merupakan suatu proses, artinya dalam suatu pelaksanaan evaluasi mestinya terdiri dari berbagai macam tindakan yang harus dilakukan, dengan demikian evaluasi bukanlah hasil atau produksi, akan tetapi rangkaian kegiatan.
2. Evaluasi berhubungan dengan pemberian nilai atau arti, berdasarkan hasil pertimbangan evaluasi apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak.
Seorang pendidik harus dapat mana yang termasuk kegiatan evaluasi hasil belajar dan mana yang termasuk kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan pada informasi tentang sejauh mana hasil evaluasi yang dicapai oleh siswa sesuain dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan kegiatan pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal. Dengan demikian, evaluasi hasil belajar akan menetapkan baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran. Sementara evaluasi pembelajaran akan menetapkan baik buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk menimbang serta menentukan nilai dan arti akan sesuatu yang dapat berupa orang, benda, kegiatan, keadaan maupun suatu kesatuan tertentu berdasarkan seperangkat kriteria yang telah disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jika definisi evaluasi tersebut dikaitkan dengan ‘hasil belajar’, evaluasi berarti suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar seseorang (siswa) setelah melakukan proses pembelajaran. Dan jika dikaitkan dengan ‘hasil belajar PAI’, berarti suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai keberhasilan siswa setelah melakukan proses pembelajaran PAI.
B. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi sering dianggap sebagai salah satu hal yang menakutkan bagi siswa, karena memang melalui kegiatan ini dapat ditentukan nasih siswa dalam pembelajaran selanjutnya, anggapan seperti ini harus diluruskan, evaluasi mestinya dipandang sebagai suatu yang wajar, yakni sebagai sesuatu bagi integral dari suatu proses pembelajaran. Ada beberapa fungsi evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.Alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
2. Alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan, siswa akan mengetahui bagaian mana yang perlu dan tidak perlu dipelajari.
3. Memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.
4. Memberikan keputusan untuk mengambil keputusan khususnya untuk menentukan masa depan.
5.Berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan kejelasan tujuan yang ingin dicapai.
6. Berfungsi sebagai umpan balik untuk semua yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah.
Tindak lanjut dari kegiatan evaluasi adalah merupakan fungsi evaluasi yang masing-masing dapat dilakukan melalui pengadaaan tes berikut :
1.Evaluasi penempatan
Evaluasi jenis ini sebaiknya dilaksanakan sebelum siswa mengikuti program pembelajaran yang permulaan atau siswa tersebut baru akan mengikuti pendidikan disuatu tingkat tertentu, hal ini untuk mengetahui keadaan siswa dan mengukur kesiapan siswa serta tingkat pengetahuan yang telah dicapai sehubungan dengan pelajaran yang akan diikutinya sehingga ia dapat ditempatkan pada posisi yang tepat berdasarkan bakat, minat, kesanggupan, dan keadaan lainnya agar tidak mengalami hambatan dalam mengikuti setiap program atau bahan yang disajikan.
2.Evaluasi formatif
Evaluasi ini dilakukan ditengah-tengah program pembelajaran, yang bermaksud untuk memantau dan memonitor kemajuan belajar siswa guna memberkan memberikan umpan balik, baik kepada siswa maupun kepada pendidik. Siswa dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang belum dikuasainya agar dapat mengupayakan perbaikan, sementara pendidik mengetahui bagian mana yang umumnya belum dikuasai oleh peserta didik.
3.Evaluasi diagnostic
Evaluasi jenis ini berfungsi untuk mengetahui masalah-masalah apa yang dialami siswa ketika ia mengalami kesulitan dalam belajar, pendidik akan mengetahui kelemahan siswa dan factor-faktor penyebab terjadinya hal tersebut, dengan demikian pendidik dapat membantu mengatasi kesulitan dan hambatan yang dialami oleh siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran pada suatu bidang studi.
4.Evaluasi sumatif
Evaluasi ini biasa dibartikan pada akhir tahun pelajaran atau akhir suatu jenjang pendidikan yang dimaksudkan untuk mengetahi sejauh mana suatu program berhasil diterapkan dan hal ini tentunya tergantung dari berbagai factor, yaitu factor pendidik, siswa, kurikulum, metode mengajar dan sebagainya.
Selain itu Fungsi Evaluasi Pembelajaran meliputi :
Untuk mengetahui kemajuan, perkembangan dan keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran maksudnya mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya (selektif).
Untuk keperluan bimbingan dan konseling.
Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
C.Tujuan dan Makna Evaluasi Pembelajaran
Mengenai tujuan dari evaluasi pembelajaran dikategorikan kepada dua jenis yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.Mengumpulkan data yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau kemajuan yang dialami siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2.Memungkinkan para pendidik dalam menilai aktivitas atau pengalaman mengajar yang telah dilaksanakan.
3.Mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode mengajar yang telah dipergunakan.
Semenatara itu yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi adalah sebagai berikut:
1.Merangsang kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan, artinya tanpa adanya evaluasi maka tidak akan menimbulkan kegairahan pada diri siswa untuk meningkatkan dan memperbaiki.
2.Mencari dan menentukan factor-faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mengikuti program pendidikan.
3.Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.
4.Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan oleh orang tua dan lembaga.
5.Memperbaiki mutu proses pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran, evaluasi memiliki makna yang dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu :
1.Makna bagi siswa
a.Dapat diketahui tenkat kesiapan siswa, apakah ia sudah sanggup menduduki jenjang pendidikan tertentu.
b.Dapat mengetahui sejauh mana hasil yang telah dicapainya dalam mengikuti pembelajaran yang telah diberikan oleh pendidik.
2.Makna bagi pendidik
a. Pendidik dapat mengetahui para siswa yang berhak melanjutkan pelajarannya.
b. Pendidik dapat mengetahui apakah materi yang diajarkannya sudah tepat bagi siswa, sehingga ia dapat mengadakan perubahan pada pengajaran yang akan dating.
c. Pendidik akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum.
3.Makna bagi sekolah
a.Dapat menjadi cermin dari kualitas suatu sekolah dengan mengetahui apakah kondisi belajar sudah sesuai atau tidak.
b.Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa yang akan dating.
c.Pedoman bagi sekolah mengenai aktivitas yang dilaksanakannya apakah sudah memenuhi standar atau belum.
E. Prinsip-Prinsip Evalusi Pembelajaran
Dalam mendesain dan melakukan proses atau kegiatan evaluasi seorang guru hendaknya mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut:
1.Prinsip berkesinambungan (continuity)
Maksud Prinsip ini adalah kegiatan evaluasi dilaksanakan secara terus-menerus. Evaluasi tidak hanya dilakukan sekali setahun atau persemester, tetapi dilakukan secara berkelanjutan mulai dari proses pembelajaran dengan memperhatikan peserta didik hingga ia tamat dari institusi tersebut.
2. prinsip menyeluruh (comprehensive)
Prinsip ini maksudnya adalah dalam melakukan evaluasi haruslah melihat keseluruhan dari aspek berfikir (domain kognitif),aspek nilai atau sikap (domain afektif), maupun aspek keterampilan ( domain psikomotor) yang ada pada masing-masing peserta didik.
3.Prinsip objektivitas (objektivity)
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa Objektivitas artinya mengevaluasi berdasarkan keadaan yang sesungguhnya, tidak dipengaruhi oleh hal-hal lain yang bersifat emosional dan irasional.
4. Prinsip valididitas (validity)
Validitas artinya keshahihan yaitu bahwa evaluasi yang digunakan benar-benar mampu mengukur apa yang hendak diukur atau yang diinginkan. Validitas juga selalu disamakan dengan ketepatan, misalnya untuk mengukur partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran bukan dievaluasi dengan melihat nilai ketika ulangan tetapi dilihat juga mulai dari kehadiran, keaktifan dan sebagainya.
5. Prinsip penggunaan criteria
Pada saat memasuki tingkat pengukuran,baik pengukuran dengan standar mutlak maupun dengan relative, misalnya apabila angka 70 menunjukkan siswa telah menguasai materi, maka siswa dinyatakan berhasil apabila mendapat nilai tersebut.
6. Prinsip kegunaan
Dengan maksud bahwa evaluasi yang dilakukan merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi siswa maupun bagi pendidik.
7. Prinsip Praktikabilitias
Evaluasi harus bersifat praktis mudah dilaksanakan dan mudah diadministrasinya.
8. Mendidik
Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kulalitas belajar bagi siswa, yang memberikan sumbangan positif bagi siswa.
9. Terbuka
Prinsip terbuka ini mengandung arti bahwa prosedur evaluasi, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
F. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
Secara garis besar ruang lingkup evaluasi pembejaran terdiri dari beberapa hal:
1.Dalam perspektif domain hasil belajar tediri dari: kognitif, afektif dan psikomotor
2.Dalam perspektif sistem pembelajran terdiri dari:
a.Program pembelajaran (tujuan, materi, metode, media dll)
b.Pelaksanaan pembelajran (kegitan, guru ,dan peserta didik)
c.Hasil belajar (jangka pendek,menengah dan jangka panjang)
3.Dalam perspektif penilaian berbasis kelas
a.Penilaian kompetensi dasar mata pelajran
b.Penilaian kompetensi rumpun pelajaran
c.Penilaian kompetensi lintas kurikulum
d.Penilaian kompetensi tamatan
e.Penilaian kompetensi life skill
Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi, ruang lingkup, dan sistem pembelajaran, maka pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu program. Artinya, evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran adalah evaluasi program, bukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar hanya merupakan bagian dari evaluasi pembelajaran. Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis yaitu:
1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan yaitu hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain program pembelajaran. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyususnan program pembelajaran.
2. Evaluasi monitoring yaitu evaluasi ini untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasran secara efektif dan program pembelajran terlaksanan sebagaimana mestinya yang hasilnya untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan pembelajaran.
3. Evaluasi dampak yaitu evaluasi ini untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program pembelajaran yang dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator tercapainya tujuan pembelajaran.
4. Evaluasi efisiensi ekonomis yaitu evaluasin ini untuk menilai tingkat efisiensi pelaksanaan program pembelajaran sehingga perbandingan antara jumlah biaya tenaga dan waktu yang diperlukan dalam program pembelajaran dengan prpgram laiannya memiliki tujuan yang sama.
5. Evaluasi program komprehensif yaitu evaluasi ini untuk menilai program pembelajaran secara menyeluruh seperti perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring pelaksanaan, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi.
Adapun bentuk-bentuk evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut yaitu :
1.Evaluasi Formatif
Evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/topic, dan di maksudkan untuk mengetahui sejauh manakah proses pembelajaran telah berjalan sebagaimna yang direncanakan.
2.Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit ke unit yang berikutnya.
3.Evaluasi Diagnostic
Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat di berikan perlakuan yang tepat.
H.Teknik evaluai atau Penilaian dalam Pembelajarn
1.Evaluasi atau Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja atau perbuatan adalahj perbautan tindakan atau tes praktik yang secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk perilaku yang diharap muncul dalam diri siswa. Dilakukan dengan mengamati siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :
a.Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b.Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai.
c.Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
d.Upayakan kemampukan yang dinilai tidak terlalu banyak.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penilaian unjuk kerja ini adalah seabgai berikut :
a.Identifikasi semua langkah penting yang diperlukan atau yang mempengaruhi hasil akhirnya.
b.Tulislah perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
c. Rumuskan criteria kemampuan yang akan diukur.
d. Definisikan dengan jelas criteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur atau karakteristik produk yang dihasilkan.
e.Urutkan criteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan diamati.
Selanjutnya untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat mengunakan alat atau instrument berikut
a. Daftar cek, pada penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek ,peserta didik mendapat nilai apabila criteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai.
b. Skala rentang, memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinium dimana pilihan kategori lebih dari dua.
2.Penilaian Sikap
Secara umum, objek sikap yang perlu diamati dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Sikap terhadap materi pelajaran.
b. Sikap terhadap guru.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran
d. Sikap yang berkaitan dengan nilai-nilai tertentu yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.
e.Sikap yang berhubungan dengan kompetensi afektif kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik sebagai berikut :
a.Perilaku seseorang umumnya menunjukkan kecendrungan seseorang dalam sesuatu hal, oleh karena itu guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Observasi perilaku disekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku cacatan khusus tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peserta didik disekolah. Dan juga dapat digunakan daftar ceklist yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik.
b.Pertanyaan langsung, dapat juga dilakukan dengan mananyakan tentang sikap seseorang berkaitan dengan suatu hal. Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam member jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap.
c.Laporan pribadi, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, kedaan yang menjadi objek sikap.
3.Penilaian tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan test tertulis yang merupakan test soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam berbentuk lisan.
Adapun teknik penilaian, teradapat dua bentuk soal tes tertulias yaitu sebagai berikut :
a.Soal dengan memilih jawaban
1) Pilihan ganda
2) Dua pilihan (benar-salah, ya – tidak)
3) Menjodohkan.
b.Soal dengan menyuplai jawaban
1) Isian atau melengkapi
2) Jawaban singkat atau pendek
3) Soal uraian.
Tes objektif harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut antara lain :
a. Memiliki validitas yang tinggi, artinya mampu mengungkapkan aspek hasil belajar tertentu secara tepat.
b. Memiliki reliarbilitas yang tinggi, mampu memberikan gambaran yang relative tetap dan konsisten tentang kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.
c.Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai.
d.Tingkat kesukaran tes berdasar kelompok yang akan dites.
e.Pokok permasalahan harus dirumuskan dengan jelas.
f. Hindari penyataan yang bersifat negative.
g. Option atau pilihan homogeny atau sama menariknya.
h.Option yang berbentuk angka susunlah dari angka yang paling kecil.
i. Usahakan tidak ada petunjuk untuk jawaban yang benar.
Dalam menyusun soal-soal bentuk tes uraian hendaknya diperhatikan kaidah sebagai berikut:
a. Batasi ruang lingkup materi dengan memilih materi pelajaran yang esensial yang dapat mewakili materi lainnya.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar, sehingga mudah dipahami dan dimengerti.
c.Jangan mengulang-ulang pertanyaan terhadap materi yang sama.
d.Tulisan jawaban yang ideal sebelum menulis soal.
e.Gunakan kata-kata kerja perintah.
f.Tuliskanlah skor untuk masing-masing soal bagi jawaban yang benar.
4.Penilaian Proyek
Merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu, tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, dan penyajian data. Dalam penilaian proyek setidaknya ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut :
a.Kemampuan mengelola, memilih topic dan mencari informasi.
b.Relevansi, keseasuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman dalam pembelajaran.
c.Keaslian, proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya sendiri.
Penilaian cara ini dapat dilakukan mulai perencanaan, proses selama mengerjakan tugas, dan terhadap hasil akhir proyek, dengan demikian guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian ini dapat dilakukan dengan berupa daftar cek ataupaun skala rentang.
5.Penilaian produk
Penilaian produk adalah keterampilan dalam membuat produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian ini tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, tetapi juga proses pembuatannya.Pengembangan produk meliputi tiga tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan penilaian yaitu sebagai berikut :
a.Tahap persiapan, meliputi menilai kemampuan peserta didik merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan dan mendesain produk.
b.Tahap pembuatan, meliputi menilai kemampuan peserta didik menyeleksi dan menggunakan bahan alat dan teknik.
c.Tahap penilaian, meliputi kemampuan peserta didik membuat produk sesuai dengan kegunaannya dan memenuhi criteria keindahan.
6.Penilaian portofolio
Merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan infornmasi yang menunjukkan kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan portofolio disekolah antara lain :
a.Saling percaya antara peserta didik dan guru.
b.Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik.
c.Milik bersama antara peserta didik dan guru.
d.Kepuasan
e.Kesesuaian
f.Penilaian proses dan hasil
g. Penilaian dan pembelajaran.
Adapun teknik portofolio dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut :
a.Jelaskan kepada peserta didik maksud penggunaan portofolio yang tidak semata-mata merupakan kumpulan hasil peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian.
b.Tentukan bersama peserta didik contoh-contoh portofolio apa saja yang akan dibuat.
c.Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik.
d.Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik.
e.Tentukan criteria penilaian contoh-contoh portofolio peserta didik beserta pembobotannya bersama para peserta didik agar mencapai kesepakatan.
f.Mintalah peserta didik untuk menilai karyanya secara berkesinambungan.
g.Setelah karya dinilai dan tertanya nilainya belum memuaskan, kepada peserta didik dapat diberikan kesempatan untuk memperbaikinya.
I.Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi, yaitu:
1.Membuat perencanaan evaluasi
Perencanaan evaluasi dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat lebih maksimal. Perencanaan ini penting bahkan mempengaruhi prosedur evaluasi secara menyeluruh. Perencanaan evaluasi dilakukan untuk memfasilitasi pengumpulan data, sehingga memungkinkan membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau kebijakan yang di teliti.
b.Menyusun Kisi-Kisi.
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu yang berfungsi sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya berbeda. Kisi-kisi penting dalam perencanaan penilaian hasil belajar karena di dalamnya terdapat sejumlah indikator sebagai acuan dalam mengembangkan instrumen (soal) dengan persyaratan.
1)Representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum sebagai sampel perilaku yang akan di nilai
2)Komponen-komponennya harus terurai/terperinci, jelas, dan mudah dipahami
3)Soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang diterapkan.
c.Uji Coba
Jika soal dan perangkatnya sudah disusun dengan baik, maka perlu diuji cobakan terlebih dahulu di lapangan. Tujuannya untuk melihat soal-soal mana yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali. Soal yang baik adalah soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi, yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap soal.
2. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dengan kata lain tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi, sumber data, semuanya sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Jenis evaluasi yang digunakan akan mempengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur, metode, instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan :
a.Non-tes yang dimaksudkan untuk mengetahui perubahan sikap dan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, pendapat terhadap kegiatan pembelajaran, kesulitan belajar, minat belajar, motivasi belajar dan mengajar dan sebagainya. Instrumen yang digunakan: (1) angket; (2) pedoman observasi; (3) pedoman wawancara; (4) skala sikap; (5) skala minat; (6) daftar chek; (7) rating scale; (8) anecdotal records; (9) sosiometri; (10) home visit
b.Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi menggunakan bentuk tes pensil dan kertas (paper and pencil test) dan bentuk penilaian kinerja (performance), memberikan tugas atau proyek dan menganalisis hasil kerja dalam bentuk portofolio.
3.Pengolahan data
Setelah data kita kumpulkan, baik data itu dari kita langsung yang mengadakan kegiatang evaluasi maupun dari orang lain yang melakukan evaluasi orang yang kita maksud, data tersebut harus kita olah. Mengolah data berarti ingin memberikan nilai dan makna kepada testee mengenai kualitas hasil pekerjaannya.
4.Penafsiran hasil evaluasi
Memberikan penafsiran maksudnya adalah membuat pernyataan mengenai hasil pengolahan data. Penafsiran yang dilakukan terhadap suatu hasil evaluasi didasarkan atas kriteria tertentu yang disebut norma.
5.Laporan
Semua kegiatan dan hasil evaluasi harus dilaporkan kepada berbagai pihak yang berkepentingan, seperti kepala pimpinan atau kepala sekolah, pemerintah, dan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang dicapai peserta didik dapat diketahui oleh berbagai pihak dan dapat menentukan langkah selanjutnya. Disamping itu, laporan juga penting bagi peserta didik itu sendiri agar ia mengetahui kemampuan yang dimilikainya, dan atas dasar itu ia menentukan kemana arah yang harus ditempuhnya serta apa yang harus dilakukannya.
J.Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat disimpulkan, Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek, dari sudut pedidikan yang dimaksud dengan evaluasi ialah suatu proses sistematik untuk menentukan sampai seberapa jauh tujuan intruksional dicapai oleh pembelajar.
Kegunaan atau fungsi evaluasi atau penilaian seringkali disamakan dengan tujuan penilaian atau evaluasi. Bila dilihat dari arti kata, maka pada tujuan penilaian terkandung arti sesuatu yang akan dicapai sedangkan pada fungsi menunjukan pada peranan yang dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, , 2006.
Kunandar, Guru Profesional KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi, Jakarta : Raja Wali Press, 2010.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam , Jakarta : Misaka Geliza, 2003.
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Suharsimi Arikumto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.
Suharsimi Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2010.
Wina Sanjaya, Perencanan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Kencana, 2008.
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
[1] Wina Sanjaya, Perencanan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008)., hlm. 240.
[2] Kunandar, Guru Profesional KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi, (Jakarta : Raja Wali Press, 2010)., hlm. 377.
[3] Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam , (Jakarta : Misaka Geliza, 2003)., hlm. 147.
[4] Kunandar, Op. Cit., hlm. 377.
[5] Suharsimi Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), hlm 1
[6] Ibid, hlm 2
[7] Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta :Rineka Cipta , 2006)., hlm 191
[8] Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)., hlm.5-6
[9] Wina Sanjaya,, Op.Cit., hlm. 241
[10] Mukhtar, Op. Cit., hlm.

Komentar
Posting Komentar